Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2012

Merpati, Jangan Lagi Ingkar Janji

Gambar
Oleh: A. Choliq Baya TRANSPORTASI udara dari Bandara Blimbingsari Banyuwangi ke Bandara Juanda Surabaya atau sebaliknya semakin sering dikeluhkan. Para penumpang yang dulunya banyak memanfaatkan jasa ini, sejak beberapa bulan lalu mulai kurang bergairah. Kondisi ini bukan dikarenakan mereka tidak tertarik menggunakan jasa penerbangan, melainkan lebih banyak dipengaruhi oleh layanan operator penerbangan yang sering tidak konsisten. Terutama menyangkut jadwal terbang yang sering berubah-ubah waktunya. Padahal, sejak penerbangan perdana dibuka pada Desember 2010 lalu, antusias masyarakat yang memanfaatkan jasa ini cukup besar. Terbukti, jalur penerbangan reguler yang awalnya hanya dilayani pesawat jenis twin otter berkapasitas 9 penumpang milik maskapai Sky Avation, hampir selalu terisi penuh. Bahkan, empat bulan kemudian, operator penerbangan Sky Avation yang melayani rute Surabaya – Banyuwangi – Denpasar pergi pulang ini mengganti armada pesawat yang lebih besar, yakni Fokker

Wisata Kuliner

Gambar
Oleh: Choliq Baya BISNIS kuliner semakin menjanjikan.  Apalagi, bila bisa mengemasnya dengan sajian-sajian yang unik dan menarik. Baik itu menyangkut aneka makanan yang disajikan, cara menyajikannya, layout lokasi kulinernya maupun aneka program acara yang digelar untuk menarik pengunjung. Terlebih lagi bila bisa memadukan dengan aneka kegiatan entertainment yang membuat pengunjung makin betah untuk berlama-lama sambil menikmati makanan di tempat itu. Fasilitas tambahan itu bisa berupa arena bermain anak-anak, kolam pancing, live music , galeri seni, fasilitas hotspot untuk berselancar di dunia maya, sulap, lawak, tari-tarian, dan lain sebagainya. Perkembangan perkulineran di negara Indonesia yang cukup pesat harus bisa ditangkap dan dikembangkan menjadi sebuah komoditas yang bisa mengangkat kesejahteraan rakyat. Baik itu dilakukan secara mandiri oleh warga masyarakat, pengusaha, pihak perbankan maupun aparat pemerintah dalam menjalankan program pemberdayaan masyarakat. Ter

Menunggu Dewa Penyelamat Persewangi

Gambar
Oleh: A. Choliq Baya PERJALANAN punggawa Persewangi, klub sepak bola kebanggaan masyarakat Banyuwangi yang berkiprah di pentas divisi utama Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) semakin terseok-seok. Selain karena faktor kekurangan suplai anggaran yang tidak kunjung dapat sponsor, beberapa pemainnya juga mulai hengkang ke klub lain. Ini terjadi karena mereka menganggap masa depannya di Persewangi kurang jelas dikarenakan gajinya tersendat sampai tiga bulan, bahkan kontraknya banyak yang direvisi ulang. Ada tiga pemain pilar yang sudah angkat kaki dari klub yang diarsiteki Yudi Suryata ini. Masing-masing kiper utama David Ariyanto yang sebelumnya merumput di Persiwa Wamena, kini hijrah ke Barito Putra, klub divisi utama Liga Indonesia. Dua punggawa lain yang memilih hengkang dari Persewangi adalah mantan pemain PSIS Semarang Modestus Indra Setiawan dan Ilham Sadat. Sejak putaran kedua divisi utama LPIS yang digelar PSSI, keduanya sudah hijrah ke Persis Solo. Bukan tidak m