Oleh: A. Choliq Baya PRAKTIK prostitusi kian marak di Situbondo. Terutama di wilayah bagian barat, tepatnya di Kecamatan Banyuglugur dan Besuki. Selain populasi pekerja seks komersial (PSK) jumlahnya bertambah besar, mereka juga kian terang-terangan dalam melakukan praktik kotor. Ironisnya lagi, tempat baru yang menyediakan jasa esek-esek juga tumbuh subur bak cendawan di musim hujan. Bahkan, bisnis lendir itu juga mulai merembet ke beberapa tempat lain seperti yang muncul di Desa Blimbing, Besuki. Khusus di wilayah Situbondo bagian barat, setidaknya ada empat lokasi yang dijadikan tempat praktik mesum secara terang-terangan. Masing-masing di bekas lokalisasi Nyiuran, Rajawali, Timbangan dan sekitar Demung. Bahkan, untuk menarik para lelaki hidung belang, di tempat mesum Rajawali dan Nyiuran juga dilengkapi dengan fasilitas televisi LCD berukuran besar untuk karaoke. Kenyataan ini sangat ironis dengan adanya peraturan daerah (perda) No. 27/2004 tentang larangan pelacuran. ...
Oleh: A. Choliq Baya CITRA wartawan di mata masyarakat akhir-akhir ini terus memburuk. Hal ini tidak lepas dari ulah tidak terpuji, bahkan melanggar hukum yang dilakukan oleh beberapa oknum wartawan atau oknum yang mengaku sebagai wartawan. Sebab, dalam menjalankan tugas, mereka telah mengabaikan kode etik jurnalistik (KEJ) yang seharusnya dijunjung tinggi. Anehnya, mereka banyak yang mengabaikan atau mungkin tidak tahu dan tidak mengerti dengan KEJ karena memang tidak pernah mendapatkan arahan ataupun pendidikan dari perusahaan tempatnya bekerja. Terlebih lagi bagi mereka yang mengaku sebagai wartawan dan sama sekali tak memiliki kemampuan menjalankan tugas jurnalistik, pasti tidak tahu KEJ apalagi sampai menjalankan dan mematuhi ketentuan-ketentuan yang ada di dalamnya. Ketidakpahaman terhadap KEJ inilah yang membuat wartawan beneran maupun wartawan gadungan merusak citra wartawan. Sebab, dalam menjalankan tugas di lapangan, mereka seringkali melakukan intimidasi, penipuan,...
Oleh: A. Choliq Baya BEBERAPA hari terakhir ini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terlihat sering me-mamerkan beberapa majalah dan buku yang memuat tentang seni budaya, tempat wisata dan be-berapa even khas yang digelar di Banyuwangi. Terutama kepada para tamu, kolega, teman maupun para undangan saat ia meng-hadiri sebuah acara. Beberapa media cetak yang dipamerkan itu sebagian besar milik operator maskapai penerbangan seperti majalah Merpati, Garuda dan Lionmag. Tak ketinggalan buku Pelangi Budaya Banyuwangi terbitan JP Books yang berisi berbagai tradisi budaya masyarakat Banyuwangi juga ikut dikenalkan dan diberikan kepada para koleganya. Anas merasa bangga beberapa potensi wisata dan seni budaya Banyuwangi bisa diliput dan ditampilkan di media berkelas. Di antaranya liputan wisata kawah gunung Ijen yang konon view -nya paling eksotik di dunia dan pantai Plengkung yang juga menjadi surganya para peselancar dunia. Ada pula liputan tari Jejer Gandrung dengan disertai ...
Komentar