Postingan

Menampilkan postingan dari 2010

Blimbingsari, Pengungkit Kemajuan Banyuwangi

TAK lama lagi warga Bumi Blambangan bisa bepergian via udara dengan menggunakan pesawat terbang. Sebab, Lapangan Terbang (Lapter) Blimbingsari Rogojampi yang sudah lama merana karena tidak kunjung digunakan untuk aktivitas penerbangan komersial bakal segera dioperasikan. Sudah ada maskapai penerbangan PT Sky Aviation yang siap mengoperasikan pesawatnya untuk melayani jalur penerbangan Banyuwangi - Surabaya dan Banyuwangi - Denpasar. Rencananya penerbangan perdana bakal dimulai pada 29 Desember mendatang. Sejarah beroperasinya penerbangan komersial perdana di Bumi Blambangan ini patut kita apresiasi dan kita acungi jempol. Terutama terobosan bupati baru yang bisa mengupayakan dan mendapatkan dengan cepat maskapai penerbangan yang mau mengoperasikan pesawatnya di Banyuwangi. Mungkin karena bupatinya mantan anggota DPR RI yang dulunya membawahi Komisi Perhubungan sehingga memiliki banyak relasi hingga mudah menggaet maskapai penerbangan yang mau diajak bermitra untuk melayani transpo

Renungan Hari Ibu

Di saat ibu tidur lelap, coba kita pandangi dalam-dalam Bayangkan matanya tak akan terbuka selamanya tangannya tak mampu tuk menghapus AIR MATA kita tak lagi ada nasihat yang selama ini sering kita abaikan Bayangkan apabila ibu sudah tiada, Apakah kita sudah membuat beliau BAHAGIA? Padahal, beliau selalu membahagiakan kita, memenuhi kehendak kita Apakah kita pernah berpikir, betapa besar PENGORBANAN beliau? Bagi sahabat yang masih punya ibu jangan sia-siakan kesempatan untuk memuliakan beliau hormatilah, bahagiakanlah dan angkat tinggi-tinggi derajatnya karena beliaulah yang bisa mengantarkan kita kelak ke surga Bagi sahabat yang sudah ditinggal ibunda Jangan pernah lelah berdoa untuknya Jangan lupa pula mengunjungi makamnya Meski jasad beliau sudah hancur menyatu dengan tanah tapi beliau masih bisa tersenyum bila melihat anaknya bahagia karena doa anak soleh kepada kedua orang tuanya tak akan pernah terputus SELAMAT HARI IBU....

Keutamaan Hari Asyuro (1 Muharram)

Bakda maghrib sdh masuk hari Asyuro (10 Muharram) atau Kamis 16 Desember 2010. Barang siapa: 1. Puasa pd hr Asyuro, spt puasa seth penuh. 2. memprbnyk ibadah pd malam Asyuro, pahalanya = ibadahnya pddk 7 langit. 3. Melaksanakan salat sunat mutlaq 4 rakaat (2x salam) kmudian mmbaca: hasbiyallahu wani'mal waqil ni'mal maula wani'mal nashiir 70x, dosanya diampuni slama 50 th & dijauhkan kesulitan slama seth. 4. Bersedekah, rizkinya tak akan terputus. 5. Mandi & mensucikn badan, tdk akan mengalami sakit seth. 6. Mengusap kpl anak yatim & menyantuninya = menyantuni anak yatim keturunan nabi Adam. 7. menjenguk org sakit, se-akan2 menjenguk sluruh org skt kturunan nabi adam. 8. Memberi seteguk air kpd org yg brpuasa, akan diganti seteguk air oleh Allah di padang mahsyar & tak akan mrasa haus selamanya. 9. Menambah jatah nafkah klg, mk akan dibr rizki yg luas slama seth. (Kitab I'anatut Tholibin). Smg kita bs mengamalkannya, amien.

Potensi Dibalik Pesona Gunung Ijen

SENIN (6/12) lalu, saya mengikuti agenda Konsultasi Publik Pembentukan Taman Wisata Nasional Ijen di Hotel Ijen View Bondowoso mewakili Radar Banyuwangi . Saya tertarik mengikuti agenda itu karena ingin mengetahui lebih detail eksistensi dan potensi Gunung Ijen. Selain kawahnya yang terkenal sangat indah, Ijen juga menjadi salah satu kawasan wisata segi tiga emas kebanggaan Banyuwangi, di samping Pantai Sukamade dan Pantai Plengkung. Yang terbaru, di Ijen juga ditemukan tambang energi panas bumi. Bahkan, kini sudah ada investor yang sudah memenangkan tender untuk mengolah energi panas bumi ini menjadi pembangkit tenaga listrik. Selain itu, secara geografis, Gunung Ijen berada di tiga wilayah kabupaten, yaitu Banyuwangi, Situbondo dan Bondowoso yang juga masuk wilayah edar Radar Banyuwangi . Tentu, kami juga ingin tahu kepedulian dan upaya ketiga daerah ini dalam merespon dan mengembangkan potensi yang ada di Ijen. Termasuk, mengantisipasi kemungkinan munculnya konflik kepentingan

Terasa Asing di Daerah Sendiri

KEKAGUMAN saya terhadap potensi alam dan seni budaya Bumi Blambangan Banyuwangi seolah tiada pernah berhenti. Dari hari ke hari sejak saya bertugas di Banyuwangi, mulai sebelas bulan lalu, makin banyak kekayaan alam dan seni budaya yang bisa menambah khazanah pengetahuan saya. Kenyataan dan kekaguman itu ternyata tidak hanya muncul dari benak diri saya saja, orang dari luar Banyuwangi yang kebetulan bertugas di sini juga banyak yang mengakui bahwa daerah ini benar-benar ‘’kaya raya’’. Para anggota muspida yang berasal dari luar Banyuwangi dalam beberapa kesempatan juga menyampaikan seperti itu. Seperti yang pernah saya singgung dalam tulisan sebelumnya di kolom ini, kota Gandrung punya potensi sumber daya alam cukup besar, baik sektor pariwisata, pertanian, perkebunan, kehutanan, maupun kelautan. Bisa saya sebut, Banyuwangi ini adalah daerah gemah ripah lohji nawi . Subur makmur. Kekayaan dari sumber alam ini seharusnya bisa menyejahterakan rakyat. Terbukti, pendapatan Kabupaten Ban

Membangkitkan Semangat Optimis

SUDAH sebulan lebih sepekan, Kabupaten Banyuwangi dikendalikan nakhoda baru Bupati Abdullah Azwar Anas dan wakilnya Yusuf Widyatmoko. Mobilitas dan semangat kedua pejabat eksekutif dalam melakukan perubahan terhadap daerah ini boleh dibilang luar biasa. Segala tenaga, pikiran dan potensinya dikerahkan untuk melakukan terobosan bersama para staf nya. Termasuk, para stakeholder juga dilibatkan urun rembuk dalam membangun Banyuwangi. Rakyatpun banyak yang memberikan respon positif, bahkan banyak yang optimis, Banyuwangi ke depan bisa berkembang jauh lebih baik. Apa yang saya ungkapkan di atas, tentu bukan sekedar ngecap (promosi) untuk menyenangkan hati penguasa baru, ingin cari muka atau punya tujuan dan maksud-maksud tertentu. Kenyataan yang saya tahu, memang seperti itu. Termasuk, juga masukan dari beberapa pihak yang punya kepedulian terhadap perkembangan dan merindukan kemajuan daerah ini. Beberapa diantara teman saya ada yang menyebut kalau langkah bupati di awal-awal kepem